Pengorbanan yang Utuh
di sekolah anak-anak, sang gutu memberikan pekerjaan sekolah yaitu tentang proses mengarang kreatif. Si guru hanya memberikan sepenggal awal cerita yang kemudian harus disambung oleh murid-murid. Begini ceritanya...
Suatu hari di negeri hewan sedang mengalami musim panas. Anehnya di negeri ini hanya terdapat 2 ras penduduk, yaitu ras semut dan ras belalang. Ketika menghadapi musim panas semut bekerja untuk mencari persediaan makanan untuk menghadapi musim dingin setiap hari tanpa kenal lelah. Tetapi belalang hanya lompat sana lompat sini dan kerjanya hanya bermain-main saja. Nah, ketika musim dingin tiba, semut yang sudah memiliki persediaan makanan yang cukup uhanya tinggal menikmati hasil kerja saja. Tetapi sebaliknya dengan belalang, mereka menyesal hanya bermain-main ketika musim panas tanpa memikirkan masa depan yang akan mereka hadapi, terutama di musim dingin. Akhirnya dengan malu belalang berkata kepada semut, "pak semut, saya tidak punya persediaan apa-apa dalam menghadapi musim dingin ini, uhuk-uhuk. Bolehkah saya meminta sedikit saja makanan untuk saya dapat bertahan hidup?"
Seperti itulah penggalan cerita yang disampaikan oleh sang guru, kemudian dilanjutkan dengan menulis oleh murid-murid di kelas itu. Setelah diperiksa semua, ternyata hasilnya dapat dijadikan 3 kategori.
Sebagian kecil murid menceritakan bahwa si semut tidak memberikan makanan sedikitpun karena semut berpikir bahwa belalang kerjanya hanya bermain-main saja, sedangkan semut selalu bekerja keras setiap hari.
Sebagian besar menceritakan bahwa si semut dengan murah hati memberikan sebagian makanannya dan mereka berdua dapat bertahan hidup sampai akhir musim dingin. Tetapi mereka berdua tidak dapat makan sampai kenyang karena harus berbagi.
Tetapi 1 orang murid sangat mengerti bagaimana pengorbanan yang sesungguhnya. Dia menggambarkan bahwa semut memberikan SEMUA yang dia miliki untuk belalang yang hanya malas-malasan supaya si belalang dapat hidup dan makan dengan kenyang, sehingga si semut mati.
Di bawah karangannya dia menulis, seperti inilah karya TUHAN YESUS untuk kita. Dia rela memberikan semua yang DIA miliki, termasuk nyawaNya sendiri, supaya kita tidak mati, melainkan beroleh hidup!Renungkan..